Monday, March 11, 2013

KONDENSASI AIR PADA GELAS


Kata Pengantar

Puji dan syukur ke hadiran Allah Swt., yang telah melimpahkan ramhat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Proses Kondensasi Air pada Gelas. Saya sadari terdapat banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini, tetapi semoga itu tidak menjadikan saya berhenti berkarya.

Dalam membuat karya ilmiah ini, saya mendapat bimbingan dari guru Bahasa Indonesia saya, .... Dan saya ucapkan terima kasih pula kepada teman-teman yang telah memberikan semangat kepada saya.

Saya berharap karya ilmiah ini dapat menjadi inspirasi bagi saya di masa yang akan datang dan juga dapat menambah pengetahuan pembaca tentang proses kondensasi air.

Penulis




BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ketika kita minum air dingin dengan menggunakan gelas, pada dinding-dinding gelas tersebut terdapat titik-titik embun air. Itulah salah satu contoh perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan, yang dinamakan kondensasi. Itulah yang akan kita bahas dalam karya ilmiah ini.
      Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi.

1.2  Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
§  Mengapa dapat terjadi kondensasi pada gelas yang berisi air dingin?

1.3  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
§  Mengapa dapat terjadi pengembunan pada gelas?

1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah :
§  Mengetahui bagaimana terjadinya proses kondensasi pada gelas.
§  Dapat mengamati bagaimana pengembunan pada dinding gelas.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
§  Dapat membuktikan proses kondensasi air di dalam gelas dan uap air yang menempel pada dinding gelas.
§  Dapat mengetahui adanya proses kondensasi air pada gelas dan pengembunan uap air pada dinding gelas.
§  Pembaca dapat mendemostrasikan penelitian ini secara sederhana.

1.5 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini disusun secara sistematis yang terdiri dari :
§  BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang dan alasan memilih topik proses kondensasi air pada gelas ini.
§  BAB II PEMBAHASAN, berisi tentang pembahasan topik dan uraian topik.
§  BAB III PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran.

 1.6 Metode Penelitian
Metode penelitiannya adalah :
§  Metode teknik secara langsung.
§  Metode study pustaka.

  

BAB II PEMBAHASAN

            Dalam melakukan penelitian ini, kita tidak perlu menggunakan bahan-bahan yang rumit. Kita dapat melihat proses kondensasi pada dinding gelas ini dengan tidak sengaja, yaitu ketika kita sedang minum air yang dingin.

Alat dan bahan :
§  Gelas kaca bening.
§  Air dingin.
§  2 buah es batu.

Cara kerja :
§  Siapkan alat dan bahan.
§  Tuangkan air dingin pada gelas bening.
§  Masukkan es batu.
§  Tunggu 1 menit, lalu amati apa yang terjadi pada dinding gelas.

Jika kita perhatikan pada dinding gelas tersebut, muncul titik-titik air atau embun. Uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.
Proses terjadinya pengembunan atau kondensasi ini adalah saat uap air di udara melalui permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air, maka uap air ini akan terkondensasi menjadi titik – titik air atau embun.




BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kondensasi air dapat terjadi karena suhu pada benda tersebut lebih dingin dibandingkan dengan suhu udara sekitar sehingga udara sekitar yang mengandung uap air terkondensasi atau mengembun sehingga wujud uap air berubah menjadi cairan yang menempel pada sisi luar benda tersebut.

3.2 Saran
Setelah membaca karya ilmiah ini, penulis menyarankan agar pembaca melakukan percobaan ini, karena agar pembaca dapat lebih memahami dan dapat melihat proses penelitiannya secara langsung. Dan dalam melakukan percobaan ini, pembaca disarankan untuk menggunakan gelas dan air dingin yang dapat diminum, karena ketika selesai percobaan dilakukan pembaca dapat meminum air tersebut sehingga tidak membuang-buang air.



  



Daftar Pustaka

Koran Anak Indonesia. 2008. Es Batu Mencair. [online]. (http://bocah.info/index.php?option=com_content&task=view&id=324&Itemid=1, diakses 10 Maret 2013)
Lentera Kecil. 2012. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet. [online]. (http://lenterakecil.com/penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/, diakses tanggal 5 Maret 2013)
Smart Pustaka. 2011. Kondensasi. [online]. (http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/03/kondensasi.html, diakses 10 Maret 2013).
Sukismo dkk. 2012. Erlangga Fokus UN SMP/MTs 2013. Jakarta: Erlangga.
Sutopo, Maryati. 2008. Bahasa dan Sasta Indonesia 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Yellowtank. 2012. Tentang Embun. [online]. (http://www.kaskus.co.id/show_post/000000000000000631147952/1824, diakses 10 Maret 2013).
Wikipedia. 2012. Kondensasi. [online]. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensasi, diakses 10 Maret 2013)



TEKANAN HIDROSTATIS PADA BOTOL YANG DILUBANGI
Oleh    ...


Kata Pengantar

Puji syukur ke hadiran Allah Swt., karena dengan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Tekanan Hidrostatis pada Botol yang Dilubangi. Saya sadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam karya ilmiah ini, tetapi semoga hal itu tidak menghalangi saya untuk terus berkarya.

Di dalam pembuatan karya ilmiah ini, saya mendapat bimbingan dari guru Bahasa Indonesia, .... Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan orang tua saya yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada saya.

Saya berharap karya ilmiah ini dapat mendatangkan ispirasi dan motivasi bagi saya di masa yang akan datang dan juga menambah pengetahuan bagi pembaca tentang tekanan hidrostatis.


Penulis





 BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Air adalah salah satu bentuk zat cair yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari dan air itu memiliki banyak manfaat bagi semua makhluk hidup. Air memiliki sifat-sifat, antara lain mengikuti bentuk wadahnya, berpindah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah dan air juga memiliki tekanan. Tekanan yang terjadi di bawah air dinamakan tekanan hidrostatis.
            Percobaan yang dilakukan mengenai tekanan hidrostatis ini dapat menggunakan sebuah botol yang diberi lubang sebanyak 5 lubang yang ditutup dengan selotip, lalu diisi air sampai penuh, kemudian kita buka selotip tersebut sehingga kita dapat melihat perbedaan pancaran airnya. Percobaan ini sangat menarik dan sangat mudah untuk dilakukan, sebab kita hanya menggunakan botol plastik bekas, selotip dan air. Dengan melakukan percobaan ini, kita dapat mengetahui perbedaan pancaran air pada tiap lubang di botol itu.

1.2  Identifikasi Masalah
Apakah botol yang di lubangi dapat menimbulkan tekanan hidrostatis?

1.3  Rumusan Masalah
Mengapa tekanan hidrostatis dapat terjadi pada botol yang di lubangi?

1.4  Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari Penelitian ini adalah :
§ Dapat mengetahui bahwa tekanan hidrostatis dapat terjadi pada wadah yang di lubangi.
§ Dapat mengamati perbedaan pancaran air dari lubang pada botol.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
§ Dapat memanfaatkan barang bekas sebagai bahan penelitian.
§ Dapat menambah pengetahuan tentang tekanan hidrostatis.

1.5  Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini disusun secara sestematis yang terdiri dari :
§ BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang dan alasan memilih topik tekanan hidrostatis pada botol yang dilibangi ini.
§ BAB II PEMBAHASAN, berisi tentang pembahasan topik dan uraian topik.
§ BAB III PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran.

1.6  Metode Penelitian
Metode penelitiannya adalah :
§ Metode teknik secara langsung.
§ Metode study pustaka.


  
BAB II PEMBAHASAN

            Menggunakan botol sebagai bahan penelitian, dapat mengurangi sampah disekitar lingkungan kita. Kita dapat menemukan botol plastik di pinggir jalan atau di tempat sampah. Dengan menggunakan botol plastik bekas untuk melakukan penelitian kita dapat menghemat uang karena bahan yang digunakan adalah bahan yang biasa kita temukan de sekitar kita.

Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian :
§  Botol plastik bekas yang telah dilubangi sebanyak 5 lubang.
§  Selotip hitam
§  Gunting
§  Air

Cara kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Tutuplah lubang-lubang pada botol tersebut dengan menggunakan selotip hitam.
3. Isi botol tersebut dengan air sampai penuh.
4. Lepaskan selotip satu per satu, lalu amati apa yang terjadi.

         Jika kita perhatikan, jarak jatuhnya air yang keluar dari lubang-lubang pada botol tersebut berbeda-beda sesuai dengan ketinggian lubang dari permukaan air di dalam botol. Kekuatan pancaran airnya pun berbeda. Ketika air di dalam botol mulai berkurang, kekuatan pancaran air dari lubang 1 semakin melemah dan semakin mendekati dinding botol, dan akhirnya tidak keluar pancaran air lagi pada lubang tersebut. Begitu pula dengan lubang-lubang yang berada di bawahnya.

            Hal itu dapat terjadi karena air pada botol tersebut mendapatkan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis ini dapat terjadi pada botol yang dilubangi karena adanya berat air sehingga air itu mengeluarkan tekanan yang mendorng air untuk keluar melalui lubang-lubang tersebut. Tekanan hidrostatis bergantung pada massa jenis zat cair, ketinggian atau kedalaman zat cair serta percepatan gravitasi bumi.
            Berdasarkan percobaan tersebut, dapat kita lihat bahwa air yang terpancar pada posisi paling bawah mempunyai tekanan yang paling besar dibandingkan dengan tekanan pancaran air pada posisi di atasnya. Air yang berada di paling bawah ditekan oleh air diatasnya dan udara, sedangkan air yang di paling atas hanya ditekan oleh udara sehingga mempunyai tekanan yang lebih kecil.


   
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa semakin dekat dengan permukaan air maka semakin rendah tekanan hidrostatisnya, sedangkan semakin jauh ke dalam dari permukaan air, maka semakin besar tekanan hidrostatisnya. Dalam kehidupan sehari-hari ini bisa dirasakan ketika sedang berenang. Apabila kita menyelam ke dasar kolam renang, maka telinga akan terasa berdenging, kejadian ini disebabkan karena perubahan tekanan air. Pada kedalaman yang sama, air pun mempunyai tekanan yang sama.

3.2 Saran
Setelah membaca karya ilmiah ini, penulis menyarankan agar pembaca melakukan percobaan ini, karena agar pembaca dapat lebih memahami dan dapat melihat proses penelitiannya secara langsung. Dan penulis menyarankan untuk melakukan percobaan ini, pembaca menggunakan botol plastik bekas agar sampah di sekitar lingkungan kita berkurang.




  
DAFTAR PUSTAKA

Best Friends World. 2012. Contoh Karya Ilmiah Sederhana. [online]. (http://julina9877.blogspot.com/2012/12/contoh-karya-ilmiah-sederhana.html, diakses tanggal 5 Maret 2013)
Lentera Kecil. 2012. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet. [online]. (http://lenterakecil.com/penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/, diakses tanggal 5 Maret 2013)
Novianti, Ike dkk. 2012. Panduan Belajar Biologi, Fisika, Kimia 9 SMP. Yogyakarta: Primagama Yogyakarta.
Peduli Lingkungan. 2012. Praktikum Fisika Dodi 2 IPA 3. [online]. (http://dodipedulilingkungan.blogspot.com/2012/05/praktikum-fisika-dodi-2-ipa-3.html, diakses tanggal 19 Februari 2013)
Saadah’s world. 2011. Eksperimen Bejana Berlubang. [online]. (http://nsaadah75.wordpress.com/2011/03/08/eksperimen-bejana-berlubang/, diakses tanggal 5 Maret 2013)
Sukismo dkk. 2012. Erlangga Fokus UN SMP/MTs 2013. Jakarta: Erlangga.
Sutopo, Maryati. 2008. Bahasa dan Sasta Indonesia 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Math Sains KP. 2010. Rumus Saku Matematika dan Fisika SMP. Jakarta: Kawan Pustaka.
Wahyono, Endro dkk. 2010. Rumus Pintar Fisika SMP. Jakarta: WahyuMedia.
Wicaksono, Renaldi Giovani. 2011. Percobaan Bejana Berlubang. [online]. (http://aldy1507.wordpress.com/2011/03/20/percobaan-bejana-berlubang/, diakses tanggal 5 Maret 2013)